Tuesday, April 12, 2016

SKRIPSI KUALITATIF BAB III METODE PENELITIAN

BAB III
Metode penelitian

A.    Rancangan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan karena beberapa pertimbangan, pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ; kedua metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden; dan ketiga metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri (Moleong, 2000:5)
            Menurut Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2000:3), mendifinisikan pendekatan kualitatif yaitu prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif, proses induktif digunakan karena lebih dapat membuat hubungan peneliti dan responden menjadi eksplisif dan akuntable. Dalam penelitian kualitatif proses dan makna dari sudut pandang subyek lebih ditonjolkan (Pedoman Penulisan Penelitian Karya Ilmiah, 2000:20)
Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks(holistic konstektual) melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument kunci, karena selain menjadi pengumpul data dan penganalisis data, peneliti juga tertlibat langsung dalam proses penelitian (Pedoman penyusunan skripsi, 2011:17).
Jenis penelitian ini merupakan penelitian diskriptif  yaitu prosedur yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati.
B.     Kehadiran peneliti
Dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti sangat penting dan menentukan, karena peneliti berperan sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, menganalisa, menyimpulkan dan melaporkan hasil penelitian. Peneliti bertindak sebagai instrument utama terlibat secara langsung dalam keseluruhan proses penelitian, mulai dari awal sampai akhir penelitian, sehingga diharapkan data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu menunjukkan identitas diri kepada para informan sehingga peneliti dapat memperoleh data-data yang diinginkan secara jelas.
C.    Lokasi penelitian
Penetapan lokasi penelitian sangat penting dalam rangka mempertanggung jawabkan data yang diperoleh, dengan demikian maka lokasi penelitian perlu ditetapkan lebih dahulu. Dalam penelitian ini lokasi yang peneliti pilih adalah SMA N 1 KAUMAN. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Proses kegiatan ekstrakurikuler REMAS pada SMA N 1 KAUMAN  telah berjalan dengan baik sehingga dianggap mampu untuk menginterpretasikan masalah penelitian.
b. Pada siswa kelas XA di SMA N 1 KAUMAN ini belum pernah dilakukan penelitian tentang pendidikan karakter.
c. Terdapat dampak positif setelah adanya kegiatan ekstrakurikuler REMAS, yaitu meningkatnya karakter siswa melalui religus dan peduli sosial.
D.    Tahap-tahap Penelitian
      Dalam penelitian ini terdapat dua tahap penelitian, yaitu :
1.      Tahap Persiapan Penelitian
            Pada observasi awal, peneliti melihat keadaan kegiatan ekstrakurikuler yang ada pada SMA N 1 KAUMAN, peneliti melihat tentang kesesuaian kegiatan dengan rencana penelitian yang ada. Jika terdapat kesesuaian untuk pertama peneliti membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan dimensi kebermaknaan hidup sesuai dengan permasalahan yang dihadapi subjek. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang bisa dikembangkan dalam pelaksanaan wawancara. Pedoman wawancara yang telah disusun, ditujukan kepada yang lebih ahli dalam hal ini adalah pembimbing peneliti untuk mendapat masukan mengenai isi pedoman wawancara. Setelah mendapat masukan dan koreksi dari pembimbing, peneliti membuat perbaikan terhadap pedoman wawancara dan mempersiapkan diri untuk melakukan wawancara. Tahap persiapan selanjutnya adalah peneliti membuat pedoman observasi yang disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama wawancara dan observasi terhadap lingkungan atau setting wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan pencatatan langsung yang dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi. Namun ketika tidak memungkinkan maka peneliti segera mencatatnya setelah wawancara selesai.
            Peneliti selanjutnya mencari subjek yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian. Untuk itu sebelum wawancara dilaksanakan peneliti bertanya kepada subjek tentang kesiapannya untuk diwawancarai. Setelah subjek bersedia untuk diwawancarai, peneliti membuat kesepakatan dengan subjek tersebut mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara.
2.      Tahap pelaksanaan penelitian
            Peneliti membuat kesepakatan dengan subjek mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara berdasarkan pedoman yang dibuat. Setelah wawancara dilakukan, peneliti memindahkan hasil catatannya melakukan analisis data dan interprestasi data sesuai dengan langkah-langkah yang dijabarkan pada bagian metode analisis data di akhir bab ini. Setelah itu, peneliti membuat dinamika psikologis dan kesimpulan yang dilakuka, peneliti memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.
E.     Data dan sumber data
            Informan kunci pada penelitian ini adalah kepala sekolah, pembina remas, siswa yang mengikuti remas karena mereka mengetahui manfaat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler remas.
Ada banyak pengertian tentang data, secara sederhana data adalah keterangan tentang sesuatu yang menggambarkan sebuah representasi fakta yang tersusun secara terstruktur. Adapun jenis data dan sumber data dalam penelitian ini, dengan penjelasan sebagai berikut.
1.         Jenis data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan.  Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari informan, dalam hal ini orangtua dan guru yang diwawancarai. Sedangkan data sekunder adalah data yang digunakan untuk melengkapi data primer yang diperoleh dengan membaca literatur, artikel dan sumber tertulis lainnya yang berupa dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan masalah yang hendak dibahas. Data sekunder yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data yang penulis dapatkan dari studi kepustakaan.
2.         Sumber data
Dalam penelitian ditentukan sejumlah informan untuk memperoleh sumber data. Menurut Lofland (dalam Moleong, 2000:112), bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen-dokumen. Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data diperlukan dapat diperoleh yaitu orang-orang yang akan dijadikan informan yang dapat memberi penjelasan adapun subyek dalam penelitian ini.
F.     Prosedur Pengumpulan Data
            Dalam rangka mengumpulkan data berarti membicarakan pula teknik pengumpulannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1.      Teknik observasi
Observasi atau pengamatan merupakan dasar untuk memperoleh data sebelumnya digunakan teknik pengumpulan data yang lain. Menurut Moleong, (2000:126) pengamatan dapat diklasifikasi atas pengamatan melalui cara berperan dan tidak berperan serta.
2. Teknik wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan yang diwawancarai (interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2000:135). Pedoman wawancara terstruktur adalah pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Pedoman wawancara terstruktur merupakan pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai checklist (Arikunto, 1998:202). Pedoman wawancara dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara terstruktur. Teknik wawancara sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif untuk menggali data, sehingga memberikan manfaat bagi peneliti berupa informasi yang didapat dari subjek penelitian. Cara peneliti melakukan wawancara adalah, pertama menemukan subjek yang akan di wawancara. Setelah menemukan subjek yang akan diwawancarai peneliti membuat janji untuk melakukan wawancara, kemudian peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan penelitiannya. Selama wawancara dilakukan peneliti membuat transkrip yaitu salinan hasil wawancara dalam pita suara ke dalam ketikan di atas kertas. Pencatatan data selama wawancara penting karena data dasar yang akan dianalisis didasarkan atas kutipan hasil wawancara (Moleong, 2000:151).
3.Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan  cara menganalisis data tertulis seperti buku-buku, majalah, surat kabar dan sebagainya (Arikunto, 2002:206).
G.Teknik Analisis Data
            Analisis data dilakukan berdasarkan pendekatan deskriptif. Menurut Ashofa (2001:66) analisis data adalah pekerjaan untuk menemukan tema-tema. Analisis data dilakukan dalam suatu proses, yaitu pelaksanaannya dilakukan sejak Analisis data dilakukan dalam suatu proses, yang pelaksanaannya dilakukan sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara intensif yaitu peneliti mendiskripsikan kembali data yang telah diperoleh selama mengadakan penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model interaktif. Dimana dalam model ini analisis data dilakukan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Alur analisis data dapat digambarkan seperti dibawah ini:
Penyajian data
Pengumpulan data
 



                      
Kesimpulan atau verifikasi data
Reduksi data
 


                                                   



      Gambar Bagan 3.1. Analisis data model interaktif
      Sumber: Miles dan Huberman, 1992: 20      
1.        Reduksi data
Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis dan berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. Dengan reduksi data dapat menyederhanakan data kualitatif dan mentransformasikan data kualitatif dan mentransformasikannya dengan berbagai cara.  Reduksi data/ proses transformasi ini berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.
2.        Penyajian data
Penyajian data yaitu sekumpulan informasi yang tersusun, sehingga memberi kemungkinan peneliti untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian data, kita dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan yaitu lebih jauh menganalisis ataukah mengambil tindakan berdasarkan pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut. Penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara utama bagi analisis kualitatif yang valid. Penyajian data yang digunakan pada data kualitatif  adalah bentuk jenis matriks, grafik,, jaringan, dan bagan. Sebagaimana halnya dengan reduksi data, penciptaan dan penggunaan data merupakan bagian dari analisis. Merancang dengan matriks untuk data kualitatif dan memutuskan jenis dan bentuk data yang harus dimasukkan ke dalam kotak-kotak matriks merupakan kegiatan analitis.
3.        Menarikan kesimpulan/verifikasi
Penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan kegiatan untuk menarik makna dari data yang ditampilkan. Dalam tahap ini peneliti berusaha mencari arti benda-benda mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran penganalisis selama menulis, suatu tinjauan pada catatan-catatan lapangan atau mungkin menjadi begitu seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran diantara teman sejawat untuk mengembangkan “kesepakatan inter subjektif”, atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. Dan apabila catatan dalam kegiatan verifikasi dirasakan kurang cukup, maka peneliti harus mencari kelengkapan data di lapangan sampai dirasakan datanya telah cukup.
Hasil pengumpulan data melalui wawancara yang mendalam dideskripsikan secara apa adanya tanpa mengurangi isi dari masalah yang dibahas penelitian di triangulasikan dengan informan, dengan tujuan untuk mengetahui kejelasan masalah dan menghindari kesaksian atas kebenaran data yang diperoleh


H. Pengecekan Keabsahan Temuan
Untuk memperoleh hasil penelitian kualitatif yang dapat dipercaya oleh semua pihak dan disetujui kebenarannya oleh informan yang diteliti, maka perlu diadakan pengecekan keabsahan data. Adapun teknik yang digunakan dalam pengecekan keabsahan data antara lain:
1.        Memperpanjang kehadiran di lokasi penelitian dari jadwal yang ditentukan. Dari perpanjangan waktu tersebut peneliti akan melakukan wawancara ulang dan pengamatan lebih mendalam.
2.        Melakukan pengecekan keabsahan dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pengecekan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2000:178). Menurut Denzim (Dalam Moleong, 2000:178) ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data yaitu (1) triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda, (2) triangulasi dengan memanfaatkan penggunaan metode misalnya dengan melakukan pengecekan kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama, (3) triangulasi dengan memanfaatkan penelitian misalnya membandingkan hasil pekerjaan seseorang analisis dengan analisis dengan analisis yang lain, (4) triangulasi dengan memanfaatkan penggunaan teori misalnya berdasarkan fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaan dengan satu atau lebih teori.
Dengan pelaksanaan penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber caranya yaitu membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dan membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.


No comments:

Post a Comment