BAB III
Metode
penelitian
A.
RANCANGAN
PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan
karena beberapa pertimbangan, pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih
mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ; kedua metode ini menyajikan secara
langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden; dan ketiga metode ini
lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri (Moleong, 2000:5).
Menurut
Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2000:3), mendifinisikan pendekatan kualitatif
yaitu prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif, proses induktif digunakan karena lebih dapat membuat hubungan
peneliti dan responden menjadi eksplisif dan akuntable. Dalam penelitian
kualitatif proses dan makna dari sudut pandang subyek lebih ditonjolkan
(Pedoman Penulisan Penelitian Karya Ilmiah, 2000:20)
Penelitian kualitatif berusaha
mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks (holistic konstektual) melalui
pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai
instrument kunci, karena selain menjadi pengumpul data dan penganalisis data,
peneliti juga tertlibat langsung dalam proses penelitian (Pedoman penyusunan
skripsi, 2011:17).
Adapun karakteristik penelitian
kualitatif antara lain sebagai berikut :
1. Berlatar
alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan. Latar alamiah menghendaki
kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan
d
|
ari konteksnya.
2. Manusia
sebagai alat pengumpul data utama. Peneliti dalam hal ini merupakan instrument
kunci karena manusialah yang mampu memahami dan menilai kenyataan di lapangan.
3. Metode
kualitatif berupa pengamatan, wawancara, dan penelaahan dokumen.
4. Analisis
data secara induktif dimana data di lapangan menjadi fokus penelitian (buta
teori).
5. Teori
dari dasar, dimaksudkan dengan penyusunan akan menjadi jelas setelah data
dikumpulkan.
6. Deskriptif.
Penggambaran data dikumpulkan dalam bentuk kata-kata, gambar, dan bukan
angka-angka. Disusun secara sistematis sehingga obyek penelitian akan semakin
lebih jelas.
7. Lebih
mementingkan proses dari pada hasil.
8. Adanya
kriteria khusus untuk keabsahan data
9. Desain
bersifat sederhana dan sebagainya.(Moleong,
2008:11)
Adapun
jenis penelitian yang digunakan dalam pnelitian ini
adalah studi kasus, dimana studi
kasus merupakan penelitian spesifik untuk meneliti masalah-masalah secara lebih mendalam dalam segala tingkatan, tujuan penelitian
adalah mengungkapkan
fakta dalam hubungan sebab akibat, sifatnya
hanya mendalam
pada satu unit peristiwa
(Yin, 1996:136).
Dipilihnya studi kasus sebagai rancangan peneliti berkeinginan untuk
mempertahankan keutuhan subyek penelitian ini akan lebih mudah di jawab dengan
desain studi kasus. Jadi dalam penelitian ini akan di ungkap tentang
masalah yang mendalam pada satu peristiwa dalam Implementasi pendidikan pada kegiatan ekstrakulikuler dalam rangka
meningkatkan pengembangan karakter disiplin siswa.
B.
KEHADIRAN
PENELITIAN
Dalam penelitian kualitatif kehadiran
peneliti sangat penting dan menentukan, karena peneliti berperan sebagai
perencana, pelaksana, pengumpul data, menganalisa, menyimpulkan dan melaporkan
hasil penelitian. Peneliti bertindak sebagai instrument utama terlibat secara
langsung dalam keseluruhan proses penelitian, mulai dari awal sampai akhir
penelitian, sehingga diharapkan data yang diperoleh dapat dipertanggung
jawabkan.
Dalam melakukan penelitian, peneliti
perlu menunjukkan identitas diri kepada para informan sehingga peneliti dapat
memperoleh data-data yang diinginkan secara jelas.
C.
LOKASI
PENELITIAN
Penetapan
lokasi penelitian sangat penting dalam rangka mempertanggung jawabkan data yang
diperoleh, dengan demikian maka lokasi penelitian perlu ditetapkan lebih
dahulu. Dalam penelitian ini lokasi yang peneliti pilih adalah SMP N 1 PAKEL,
Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi
penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut :
a) Proses
kegiatan ekstrakurikuler PRAMUKA pada SMP N 1 PAKEL, Kecamatan Pakel, kabupaten
Tulungagung telah berjalan dengan baik
sehingga dianggap mampu untuk menginterpretasikan masalah penelitian.
b) Pada
siswa-siswi di SMP N 1 PAKEL, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung ini belum
pernah dilakukan penelitian tentang pendidikan karakter.
c) Terdapat
dampak positif setelah adanya kegiatan ekstrakurikuler PRAMUKA, yaitu proses pembentukan kemandirian, kerja keras, dan
disiplin melalui pramuka.
D.
TAHAP-TAHAP
PENELITIAN
Dalam penelitian ini terdapat dua tahap
penelitian, yaitu :
1.
Tahap Persiapan
Penelitian
Pada
observasi awal, peneliti melihat keadaan kegiatan ekstrakurikuler yang ada pada
SMP N 1 PAKEL, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung peneliti melihat tentang
kesesuaian kegiatan dengan rencana penelitian yang ada. Jika terdapat
kesesuaian untuk pertama peneliti membuat pedoman wawancara yang disusun
berdasarkan dimensi kebermaknaan hidup sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
subjek. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang bisa
dikembangkan dalam pelaksanaan wawancara. Pedoman wawancara yang telah disusun,
ditujukan kepada yang lebih ahli dalam hal ini adalah pembimbing peneliti untuk
mendapat masukan mengenai isi pedoman wawancara. Setelah mendapat masukan dan
koreksi dari pembimbing, peneliti membuat perbaikan terhadap pedoman wawancara
dan mempersiapkan diri untuk melakukan wawancara. Tahap persiapan selanjutnya
adalah peneliti membuat pedoman observasi yang disusun berdasarkan hasil
observasi terhadap perilaku subjek selama wawancara dan observasi terhadap
lingkungan atau setting wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek
dan pencatatan langsung yang dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi.
Namun ketika tidak memungkinkan maka peneliti segera mencatatnya setelah
wawancara selesai.
Peneliti
selanjutnya mencari subjek yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian.
Untuk itu sebelum wawancara dilaksanakan peneliti bertanya kepada subjek
tentang kesiapannya untuk diwawancarai. Setelah subjek bersedia untuk
diwawancarai, peneliti membuat kesepakatan dengan subjek tersebut mengenai
waktu dan tempat untuk melakukan wawancara.
2.
Tahap pelaksanaan
penelitian
Peneliti
membuat kesepakatan dengan subjek mengenai waktu dan tempat untuk melakukan
wawancara berdasarkan pedoman yang dibuat. Setelah wawancara dilakukan, peneliti
memindahkan hasil catatannya melakukan analisis data dan interprestasi data
sesuai dengan langkah-langkah yang dijabarkan pada bagian metode analisis data
di akhir bab ini. Setelah itu, peneliti membuat dinamika psikologis dan
kesimpulan yang dilakukan, peneliti memberikan saran-saran untuk penelitian
selanjutnya.
E.
DATA
DAN SUMBER DATA
Ada banyak pengertian
tentang data, secara sederhana data adalah keterangan tentang sesuatu yang
menggambarkan sebuah representasi fakta yang tersusun secara terstruktur.
Adapun jenis data dan sumber data dalam penelitian ini, dengan penjelasan
sebagai berikut :
1. Jenis
data
Penelitian ini menggunakan dua
jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh secara langsung dari lapangan. Data primer dalam penelitian ini
adalah data yang diperoleh langsung dari wawancara dan observasi. Sedangkan
data sekunder adalah data yang digunakan untuk melengkapi data primer yang
diperoleh dengan membaca literatur, artikel dan sumber tertulis lainnya yang
berupa dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan masalah yang hendak dibahas.
2.
Sumber data
Dalam penelitian ditentukan sejumlah
informan untuk memperoleh sumber data. Menurut Lofland (dalam Moleong,
2000:112), bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata
dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen-dokumen. Sumber
data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data diperlukan dapat
diperoleh yaitu orang-orang yang akan dijadikan informan yang dapat memberi
penjelasan data dalam penelitian ini. Adapun informan kunci dalam penelitian
ini adalah guru atau pembina pramuka, siswa dan wakasek kesiswaan.
F.
PROSEDUR
PENGUMPULAN DATA
Dalam
rangka mengumpulkan data berarti membicarakan pula teknik pengumpulannya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Teknik
observasi
Observasi atau pengamatan merupakan
dasar untuk memperoleh data sebelumnya digunakan teknik pengumpulan data yang
lain. Menurut Moleong, (2000:126) pengamatan dapat diklasifikasi atas
pengamatan melalui cara berperan dan tidak berperan serta. Maksudnya ialah
teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan, dengan disertai
pencatatan-pencatatan terhadap suatu keadaan atau perilaku objek sasaran.
Teknik ini digunakan sebagai metode untuk mendapatkan data tentang berbagai
kondisi objek penelitian seperti kondisi sarana dan prasana, keadaan
pembelajaran kepramukaan, dan keadaan kegiaatan kepramukaan.
2. Teknik
wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan
yang diwawancarai (interview) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2000:135). Teknik wawancara
sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif untuk menggali data, sehingga
memberikan manfaat bagi peneliti berupa informasi yang didapat dari subjek
penelitian. Pedoman wawancara dalam penelitian ini menggunakan pedoman
wawancara terstruktur. Pedoman wawancara terstruktur adalah pedoman wawancara
yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Pedoman wawancara
terstruktur merupakan pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga
menyerupai checklist (Arikunto, 1998:202). Cara peneliti melakukan wawancara
adalah, pertama menemukan subjek yang akan di wawancara. Setelah menemukan
subjek yang akan diwawancarai peneliti membuat janji untuk melakukan wawancara,
kemudian peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan
kegiatan penelitiannya. Selama wawancara dilakukan peneliti membuat transkrip
yaitu salinan hasil wawancara dalam pita suara ke dalam ketikan di atas kertas.
Pencatatan data selama wawancara penting karena data dasar yang akan dianalisis
didasarkan atas kutipan hasil wawancara (Moleong, 2000:151). Wawancara
dilakukan penulis dengan wakasek kesiswaan, guru/pembina pramuka dan siswa
(peserta pramuka). Di SMP N 1 PAKEL, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung.
Sehingga data yang diperoleh penulis merupakan hasil dari wawancara.
3. Teknik
Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan teknik
pengumpulan data dengan cara
menganalisis data tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian. Hasil
dokumentasi berupa dokumen dan arsip-arsip sekolah, dokumen tentang kegiatan
kepramukaan dan sebagainya (Arikunto,
2002:206).
G.
TEKNIK
ANALISIS DATA
Analisis data dilakukan berdasarkan
pendekatan studi kasus. Menurut Ashofa (2001:66) analisis data adalah pekerjaan
untuk menemukan tema-tema. Analisis data dilakukan dalam suatu proses, yaitu
pelaksanaannya dilakukan sejak Analisis data dilakukan dalam suatu proses, yang
pelaksanaannya dilakukan sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara intensif
yaitu peneliti mendiskripsikan kembali data yang telah diperoleh selama
mengadakan penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model
interaktif. Dimana dalam model ini analisis data dilakukan tiga tahap yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Alur
analisis data dapat digambarkan seperti dibawah ini :
|
|
||||||||||||||
|
|
Gambar
Bagan 3.1. Analisis data model interaktif
Sumber: Miles dan Huberman, 1992: 20
1.
Reduksi data
Reduksi data dapat diartikan sebagai
proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan
transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di
lapangan. Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis dan
berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung.
Dengan reduksi data dapat menyederhanakan data kualitatif dan
mentransformasikan data kualitatif dan mentransformasikannya dengan berbagai
cara. Reduksi data atau proses
transformasi ini berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan
akhir lengkap tersusun.
2.
Penyajian data
Penyajian data yaitu sekumpulan
informasi yang tersusun, sehingga memberi kemungkinan peneliti untuk menarik
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian data,
kita dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan yaitu
lebih jauh menganalisis ataukah mengambil tindakan berdasarkan pemahaman yang
didapat dari penyajian-penyajian tersebut. Penyajian-penyajian yang lebih baik
merupakan suatu cara utama bagi analisis kualitatif yang valid. Penyajian data
yang digunakan pada data kualitatif
adalah bentuk jenis matriks, grafik,, jaringan, dan bagan. Sebagaimana
halnya dengan reduksi data, penciptaan dan penggunaan data merupakan bagian
dari analisis. Merancang dengan matriks untuk data kualitatif dan memutuskan
jenis dan bentuk data yang harus dimasukkan ke dalam kotak-kotak matriks
merupakan kegiatan analitis.
3. Menarikan
kesimpulan atau verifikasi
Penarikan kesimpulan atau verifikasi
merupakan kegiatan untuk menarik makna dari data yang ditampilkan. Dalam tahap
ini peneliti berusaha mencari arti benda-benda mencatat keteraturan, pola-pola,
penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan
proposisi. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari satu
kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi
selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran
penganalisis selama menulis, suatu tinjauan pada catatan-catatan lapangan atau
mungkin menjadi begitu seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali serta
tukar pikiran diantara teman sejawat untuk mengembangkan “kesepakatan inter
subjektif”, atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu
temuan dalam seperangkat data yang lain. Dan apabila catatan dalam kegiatan
verifikasi dirasakan kurang cukup, maka peneliti harus mencari kelengkapan data
di lapangan sampai dirasakan datanya telah cukup.
Hasil pengumpulan data melalui wawancara
yang mendalam dideskripsikan secara apa adanya tanpa mengurangi isi dari
masalah yang dibahas penelitian di triangulasikan dengan informan, dengan
tujuan untuk mengetahui kejelasan masalah dan menghindari kesaksian atas
kebenaran data yang diperoleh.
H.
PENGECEKAN
KEABSAHAN TEMUAN
Untuk memperoleh hasil penelitian
kualitatif yang dapat dipercaya oleh semua pihak dan disetujui kebenarannya
oleh informan yang diteliti, maka perlu diadakan pengecekan keabsahan data.
Adapun teknik yang digunakan dalam pengecekan keabsahan data antara lain :
1) Memperpanjang
kehadiran di lokasi penelitian dari jadwal yang ditentukan. Dari perpanjangan
waktu tersebut peneliti akan melakukan wawancara ulang dan pengamatan lebih
mendalam.
2) Melakukan
pengecekan keabsahan dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi
merupakan teknik pengecekan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang
lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu (Moleong, 2000:178). Menurut Denzim (Dalam Moleong, 2000:178)
ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data yaitu (1)
triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda, (2) triangulasi
dengan memanfaatkan penggunaan metode misalnya dengan melakukan pengecekan
kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama, (3) triangulasi
dengan memanfaatkan penelitian misalnya membandingkan hasil pekerjaan seseorang
analisis dengan analisis dengan analisis yang lain, (4) triangulasi dengan
memanfaatkan penggunaan teori misalnya berdasarkan fakta tertentu tidak dapat
diperiksa derajat kepercayaan dengan satu atau lebih teori.
Dengan pelaksanaan penelitian ini
peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber caranya yaitu membandingkan data
hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dan membandingkan apa yang
dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
No comments:
Post a Comment