BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Pengalaman Lapangan
(PPL) merupakan kegiatan intra kurikuler yang dilaksanakan mahasiswa kependidikan dalam hal ini Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung yang meliputi latihan mengajar maupun tugas
yang lain di luar mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi
persyaratan dalam memenuhi profesi kependidikan atau keguruan.
Untuk menjadi seorang guru yang profesional tentunya
banyak hal yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu
pengembangan diri siswa yang meliputi beberapa aspek, yaitu kognitif, afektif
dan psikomotorik secara optimal. Untuk mencapai hal itu perlu adanya suatu
bimbingan kepada siswa. Adapun pihak yang sangat berperan dalam perencanaan dan
pelaksanaan bimbingan adalah Kepala Sekolah, Guru, Wali Kelas dan Guru BK.
Guru adalah sosok yang besar sekali peranannya dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tugas seorang guru menuntut pola tingkah laku tertentu dan tingkah laku itu
bersifat khas untuk jabatan seorang guru. Peranan guru adalah pola tingkah laku
yang mempunyai ciri-ciri yang terdapat pada pelaksanaan jabatan guru. Guru yang baik adalah guru yang dapat
menunjukkan suatu pola tingkah laku tertentu yang sesuai dengan peranannya dan
dapat diterima oleh lingkungannya. Peranan guru bukan hanya menyampaikan materi
pelajaran, melainkan juga sebagai fasilitator yang berarti membimbing,
mengarahkan dan membantu mengembangkan pribadi anak didiknya menuju kearah
kedewasaan dan prestasi belajar yang maksimal. Guru mengenal siswa didiknya
baik secara individu maupun kelompok, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Guru harus memahami dan mengetahui lebih dalam tentang keadaan, tingkah laku,
latar belakang dan kesulitan atau permasalahan yang sedang dihadapi siswanya.
Untuk permasalahan yang terakhir ini, guru harus mampu untuk memberikan jalan
keluar agar usaha siswa untuk menyelesaikan studinya tidak terganggu.
Permasalahan yang dihadapi
siswa merupakan masalah yang sangat penting yang harus diketahui oleh guru yang
sangat berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan siswa dalam studinya.
Siswa merupakan sosok pribadi unik yang mempunyai masalah-masalah kompleks.
Permasalahan yang timbul dalam diri siswa ini harus diketahui benar oleh guru.
Hal ini dimaksudkan supaya guru mampu untuk memberikan bantuan pemecahan
masalah anak didiknya agar dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.
Seorang guru dalam memberikan
bantuan kepada anak didiknya harus memperhatikan aspek-aspek yang ada pada
pribadi anak tersebut, antara lain kematangan, bakat, kemampuan, lingkungan,
dan sebagainya agar siswa yang diberi bantuan tersebut dapat menyelesaikan
masalah yang dialaminya secara tepat.
B. Pengertian Layanan Bimbingan
Berikut adalah pengertian
layanan bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya:
1.
Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1990, pasal 25 bahwa layanan bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan
pribadi dan mengenal lingkungannya serta menentukan masa depannyaBerdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1990, pasal 25 bahwa layanan bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan
pribadi dan mengenal lingkungannya serta menentukan masa depannya
2.
Menurut
Rochman Natawidjaja (dalam Sukardi,2008:38) mendefinisikan bahwa Konseling merupakan
satu jenis layanan yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan. Konseling bisa
diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua individu, dimana yang
seorang (yaitu konselor) berusaha membantu yang lain (yaitu klien) untuk
mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan
masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.
3.
Menurut
Prayitno (dalam Sukardi,2008:37) mengatakan bahwa Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan
kepada seseorang (individu) atau sekelompok orang agar mereka itu dapat
berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri. Kemandirian itu mencakup lima
fungsi pokok yaitu : a)mengenal diri sendiri dan lingkungannya,b)menerima diri
sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis,c)mengambil
keputusan,d)mengarahkan diri, dan e)mewujudkan diri.
4.
Dalam
buku petunjuk pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung 2012 dijelaskan bahwa Layanan bimbingan peserta didik adalah
upaya mengenal, memahami, menemukan peserta didik yang diduga mengalami masalah
dan membantu peserta didik yang bersangkutan untuk memecahkan masalahnya.
Dari beberapa pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan oleh konselor
kepada klien berisi tentang usaha yang laras, unik, manusiawi dalam suasana
keahlian dan yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku agar klien
memperoleh kepercayaan diri sendiri untuk memperbaiki tingkah lakunya pada masa
sekarang dan masa mendatang.
C. Tujuan Layanan Bimbingan
Pemberian layanan bimbingan siswa ini mempunyai tujuan:
1.
Bagi calon pendidik, terlatih
untuk memecahkan masalah dan menetapkan Administrasi Perkantoran dan alternatif
pemecahan yang baik.
2.
Mengenal keadaan pribadi siswa
secara individual.
3. Membantu siswa dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
4. Mengidentifikasi jenis dan sifat kesulitan
belajar yang dihadapi oleh siswa.
5. Memahami dan menetAdministrasi Perkantoranan
berbagai alternatif pemecahan masalah berdasarkan data dan informasi yang
objektif dan lengkap.
6.
Membantu siswa dalam usahanya
mencapai prestasi belajar yang optimal.
7.
Membantu siswa agar dapat
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sesuai dengan minat, bakat,
kemampuan yang dimilikinya.
D. Pentingnya Layanan Bimbingan
Secara umum layanan bimbingan siswa ini dapat memberikan
manfaat kepada:
1.
Mahasiswa PPL (Calon Guru)
Hasil dan pembuatan laporan layanan bimbingan siswa ini
dapat digunakan sebagai:
a.
Masukan agar nantinya dalam
merencanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kemampuan siswa secara
menyeluruh baik situasi maupun kondisi siswa.
b.
Penunjang dalam meningkatkan
kompetensi sebagai seorang guru yang profesional di masa yang akan datang.
2.
Siswa Klien
Hasil layanan bimbingan ini dapat digunakan siswa untuk:
a.
Mengenal dan memahami dirinya
dengan baik.
b. Mendapatkan bantuan dalam mengidentifikasi
masalah dan upaya pemecahannya.
c. Memperoleh informasi yang bermanfaat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
3.
Wali Kelas
Guru wali kelas merupakan orang tua siswa di sekolah
khususnya di kelas sehingga bertanggung jawab dalam pembinaan dan pengarahan
siswanya. Dengan adanya layanan bimbingan siswa ini dapat digunakan wali kelas
untuk:
a.
Mendapatkan informasi tentang
perkembangan anak didiknya sehingga dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam
membantu anak didik dalam menyelesaikan masalahnya.
b.
Dijadikan bahan pertimbangan
dalam menentukan cara-cara yang baik guna meningkatkan prestasi anak didik.
4.
Guru BK
Sebagai bahan pertimbangan dalam membimbing siswa yang
mengalami kesulitan belajar atau bermasalah.
5.
Guru Bidang Studi
Layanan bimbingan siswa penting bagi setiap guru karena
guru sering menghadapi siswa dengan karakter dan masalah yang berbeda.
Pelaksanaan bimbingan siswa yang baik dan tepat akan membantu menangani siswa
yang sedang bermasalah dengan lebih cepat, sehingga tidak mengganggu proses
belajar mengajar di kelas serta dapat dijadikan sebagai cara dalam meningkatkan
prestasi anak didik dalam bidang studi yang bersangkutan. Hal tersebut
diakibatkan karena kemampuan dan kesenangan anak didik terhadap suatu bidang
studi atau mata pelajaran berbeda-beda antara satu siswa dengan siswa lainnya
sehingga perlunya informasi tersebut yang nantinya dijadikan bahan evaluasi
guna peningkatan prestasi akademik mahasiswa yang bersangkutan.
6. Kepala Sekolah
Hasil layanan bimbingan siswa
ini dapat dipakai sebagai:
a. Sebagai salah satu sumber informasi
tentang siswanya sehingga dapat digunakan landasan dalam menentukan kebijakan
dalam kaitannya dengan perencanaan dan pelaksanaan program bimbingan dan
konseling.
b. Sebagai bahan pertimbangan dalam
memonitoring keadaan siswa dan kemampuan guru, terutama yang berkaitan dengan
layanan program bimbingan siswa.
c. Bahan masukan dalam menentukan
kebijaksanaan dalam kaitannya dengan perencanaan dan pelaksanaan program
bimbingan dan penyuluhan.
7. Orang tua siswa
Manfaat layanan
bimbingan ini bagi orang tua siswa antara lain:
a. Meringankan beban orang tua dalam
memahami dan menyelesaikan permasalahan yang dialami anaknya.
b. Meningkatkan komunikasi antara orang tua
dan sekolah, sehingga secara bersama-sama dapat menentukan solusi permasalahan
yang dialami oleh anak.
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam rangka memperoleh data
atau informasi tentang siswa klien, penulis rnenggunakan beberapa metode guna
menjamin kevaliditasan data. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis
adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Merupakan
teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan kepada siswa yang
bersangkutan dalam kelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan juga
tingkah laku diluar kelas.
2. Wawancara
Wawancara
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi
dengan sumber data. Komunikasi ini dilakukan dengan individu yang bersangkutan
(siswa klien) dan dilakukan dengan guru pengajar, guru bimbingan konseling dan
beberapa teman siswa, dengan tujuan mengetahui permasalahan-permasalaan yang
dihadapi oleh siswa tersebut.
3. Angket
Merupakan
teknik pengumpulan data yaitu siswa mengisi beberapa pertanyaan yang
disediakan, dalam hal ini berupa data pribadi siswa, orang tua dan juga
cheklist.
4. Studi Dokumenter
Dokumenter
merupakan data-data yang diperoleh dari klien yang langsung berupa data-data
jadi, misalnya nilai ulangan dan lain-lain.
BAB II
PROSEDUR DAN TEKNIK PENYELIDIKAN
Di dalam pelaksanaan layanan
pemberian bimbingan terhadap siswa, diperoleh melalui tahap-tahap yang
memungkinkan dapat membantu berlangsungnya proses penyelesaian masalah, antara
lain:
·
Indentifikasi
Kasus
·
Diagnosis
·
Prognosis
·
Pemberian
Bantuan
·
Follow
up
A. Identifikasi
Indentifikasi kasus adalah
suatu usaha untuk mencari, menetapkan dan mendapatkan siswa mana yang tergolong
mengalami kesulitan belajar. Langkah ini berusaha mencari siapa yang mengalami
kesulitan dalam belajar. Untuk itu diperlukan kriteria atau norma tertentu
sehingga siswa yang kita tetapkan mengalami kesulitan belajar dan benar-benar
siswa yang tidak mencapai kriteria yang telah ditetapan.
Dalam bimbingan siswa ini
penulis memilih salah satu siswa kelas VII-H, sebagai klien karena penulis mengamati siswa tersebut pada proses belajar
mengajar sikapnya acuh terhadap materi pelajaran, sering tidak mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru, banyak bicara pada saat pelajaran (ngobrol), sering
bermain HP pada saat pelajaran, dan terlihat kurang konsentrasi. Disamping dari
sikap, penulis juga melihat siswa tersebut dari penampilan, pakaiannya sering
tidak dimasukkan, tidak memakai ikat pinggang, dan model celananya yang tidak
sesuai dengan ketentuan dari sekolah, selain itu klien sering melanggar tata
tertib sekolah misalnya datang terlambat. Selain dari pengamatan penulis juga
hasil informasi dari teman-teman sekelas dan wawancara dengan klien juga
memberikan informasi yang sama dengan pengamatan penulis. Dan berbagai
informasi tersebut penulis mendapat kesimpulan bahwa siswa tersebut kurang
konsentrasi dalam menerima pelajaran, motivasi belajarnya rendah, dan tidak
semangat belajar.
B. Diagnosis
Diagnosis adalah upaya untuk
mencari kemungkinan penyebab masalah, baik latar belakang, jenis dan sumber
masalah. Untuk itu praktikan berusaha mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
sebagai tambahan dan pelengkap. Adapun langkah-langkah atau metode yang
ditempuh praktikan dalam kegiatan layanan bimbingan ini sebagai berikut:
1.
Hasil Pengumpulan Data Melalui
Angket
Berikut hasil pengisian
angket yang berhubungan dengan pribadi klien, sehingga perlu dijaga
kerahasiaannya.
a. Identitas siswa:
Nama Lengkap : Kelvin
Delviano Putra
Nama Panggilan :
Kelvin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/tanggal lahir :
Tulungagung, 28 November 1998
Alamat : Ds. Gedangan, Kec. Campurdarat, Kab. Tulungagung.
Agama :
Islam
Anak ke :
1
Cita-cita : Polisi
Sekolah sekarang :
SMPN 1 Campurdarat
Tingkat / Semester :
VII / 1
b. Identitas Orang Tua:
Ayah:
Nama ayah : Juin
Harsani
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMP
Agama :
Islam
Alamat : Ds. Gedangan, Kec. Campurdarat, Kab. Tulungagung
Ibu:
Nama ibu : Maryati
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMP
Agama :
Islam
Alamat : Ds. Gedangan, Kec. Campurdarat, Kab. Tulungagung
c. Keadaan Tempat Tinggal Siswa
Klien tinggal bersama orangtua
dengan status tempat tinggal yaitu rumah pribadi.
d. Riwayat Pendidikan
·
Lulus
TK tahun 1999
·
Lulus
SD tahun 2006
·
Lulus
SMP tahun 2009
e. Sarana dan Prasarana Belajar Siswa
Ke sekolah klien naik
kendaraan pribadi (sepeda motor) dengan jarak tempuh
. Dalam belajar klien tidak punya tempat belajar
khusus, itu juga yang menyebabkan siswa malas belajar meski buku pelajaran /
diktat yang dimiliki lengkap.
f. Jadwal Belajar Siswa
Siswa tidak mempunyai jam
belajar secara khusus.
2.
Hasil Observasi
Observasi ini dilakukan saat
pelajaran di kelas sedang berlangsung dan diperoleh data sebagai berikut:
a. Siswa kurang serius dalam belajar.
b. Kadang bicara sendiri dengan teman
sebangkunya dan sering bermain HP di kelas.
c. Siswa terlihat acuh dalam penampilan, baju
sering tidak dimasukkan.
d. Siswa sering mengabaikan tugas dari guru
dan kurang antusias dalam kegiatan pembelajaran.
e. Nilai-nilai pelajaran terutama matematika
kurang memuaskan.
3.
Hasil Wawancara
Wawancara
ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan yang berhubungan dengan pribadi
siswa sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam pemecahan masalah
siswa.
Pelaksanaan wawancara ini
diciptakan dalam suasana yang akrab agar klien tidak ragu-ragu dalam mengungkapkan
permasalahannya. Dari hasil wawancara diperoleh data yang pada dasarnya sama
dengan data-data yang ada dalam pengisian angket, antara lain yaitu:
1.
Siswa
sering terlambat karena harus menunggui dan mengantar adiknya ke sekolah
2.
Siswa
sering keluar rumah dengan teman-teman yang memiliki kebiasaan kurang baik
3.
Siswa
tidak memiliki cita-cita yang pasti
Setelah mendapatkan data tentang klien maka
selanjutnya dapat dilakukan diagnosis dengan prosedur
1. menentukan sumber masalah
secara umum masalah yang dialami siswa
adalah:
- Masalah belajar.
- Masalah keluarga.
- Masalah pergaulan.
- Masalah sekolah.
2. menetapkan jenis kesulitan
Selaras dengan sumber masalah
diatas maka jenis kesulitan yang dihadapi klien yaitu:
a. Mengalami banyak permasalahan dalam
pelajaran yaitu:
-
Sering
merasa bingung menghadapi ulangan.
-
Kurang
teliti menghadapi ulangan
-
Sering
mencontoh teman.
-
Cepat
merasa bosan dalam belajar
-
Merasa
lelah dan tidak bersemangat.
-
Malas
mengerjakan tugas
-
Tidak
memiliki cita-cita yang pasti.
b. Mengalami masalah dalam keluarga, yaitu
sering merasa kurang diperhatikan karena posisinya sebagai anak tertua
c. Mengalami banyak masalah dalam pergaulan,
yaitu:
-Kurang pandai dalam memilih teman sehingga
sering terjerumus ke hal-hal yang tidak penting dan tidak baik
-Kurang bisa membentengi diri dalam bergaul
3. mengetahui latar belakang masalah
Berdasarkan
jenis masalah yang dihadapi, ada beberapa faktor yang melatar belakangi masalah
tersebut, antara lain:
a) Masalah belajar
-
Tidak
pernah belajar di rumah sehingga kurang siap dalam menghadapi ulangan serta
sering kehilangan konsentrasi dalam mengerjakan soal.
-
Penjelasan
guru kurang jelas dan ada beberapa pelajaran yang tidak disukai.
b) Masalah keluarga
-
Klien
anak pertama dari tiga bersaudara, dan adik-adiknya masih kecil sehingga orang
tua lebih terfokus pada kedua adiknya
c) Masalah pergaulan
- Sering berteman dengan anak yang kurang baik
akhlaknya.
- Kurang bisa membentengi diri dalam bergaul
d)
Masalah
sekolah
- Lebih suka pelajaran yang bersifat
motifatif, dan tidak suka pelajaran yang bersifat hafalan dan hitungan,
sehingga hanya bersemangat bila ada pelajaran yang bersifat motifatif.
D. Prognosis
Prognosis adalah menetapkan
jenis atau teknik bantuan yang mungkin dapat diberikan kepada peserta didik
sesuai dengan latar belakang, jenis, sifat masalah yang dimiliki klien.
Berdasarkan permasalahan yang
dihadapi klien, maka hal yang akan terjadi pada klien adalah:
o
Prestasi
belajar akan cenderung merosot
o
Sulit
mencari teman dalam pergaulan yang beraklak mulia.
o
Dapat
terjerumus pada pergaulan yang tidak baik.
o
Tidak
ada yang memberi motivasi.
Untuk itu maka klien di atas
perlu untuk diberikan bantuan untuk mengatasi permasalahan. Apabila klien
segera mendapatkan bantuan setidaknya dapat:
1.
Meningkatkan
hasil belajar, hal tersebut disebabkan karena hasil belajar selama ini kurang
memuaskan dengan kurangnya dorongan dari keluarga
2. Merasa tidak kecil dan rendah hati dalam pergaulan
sehingga akan mudah mendapatkan teman yang baik.
3. Memilih teman yang baik dalam pergaulan.
4. Mengerti
bahwa pendidikan itu penting terutama untuk masa depan.
F. Pemberian Bantuan
Usaha-usaha yang direncanakan
dan dilakukan untuk pemberian bantuan kepada klien adalah sebagai berikut:
1. Masalah belajar
-
Menyiapkan
diri sebaik mungkin bila menghadapi ulangan.
-
Belajar
secara rutin dengan memamnfaatkan waktu antara setelah sholat magrib dan sholat isya’, serta pagi
hari stelah sholat subuh.
-
Mengurangi
ketergantungan terhadap orang lain dan
meningkatkan rasa percaya diri.
-
Pindah
tempat duduk didalam kelas, yaitu usahakan berada sedekat mungkin dengan guru,
hal ini dimaksudkan agar penjelasan guru bisa lebih mudah didengar dan
konsentrasi belajar akan tetap terjaga.
-
Mendata
setiap permasalahan yang dihadapi kemudian membahas dan mendiskusikan hal-hal
tersebut dengan teman, baik itu teman sekelas maupun teman sepermainan, bahkan
kalau perlu dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan.
-
Berusaha
untuk menjadi lebih unggul dari teman tentunya dengan mengoreksi secara
objektif mungkin kekurangan-kekurangan yang dimiliki.
-
Memberi
pengertian kepada klien untuk meluangkan waktu belajar di rumah dan belajar
tidak hanya pada saat akan ulangan saja
2. Masalah keluarga
-
Berfikir
lebih dewasa dalam menghadapi posisinya dalam keluarga yaitu sebagai kakak
tertua
3. Masalah pergaulan
-
Memberikan
pengertian bahwa tidak semua teman kita itu orang baik, mengajarkan untuk
meilih teman yang baik dan membatasi pergaulan kita agar tidak sampai ikut
terjerumus dalam pergaulan yang kurang baik.
-
Memberikan
wawasan tetang pergaulan bebas itu tidak baik sampai dengan ke akibat pergaulan
bebas, sehingga klien bisa membedakan mana teman yang baik dan mana yang tidak.
4. Masalah sekolah
-
Memberikan
motifasi untuk bisa meraih cita-citanya yang mulia.
-
Memberikan
pengertian pada klien bahwa semua pelajaran penting untuk menunjang kesuksesan
untuk mencapai cita-citanya.
-
Menjadikan
aktifitas belajar di kelas sebagai aktifitas yang menyenangkan selain bermain.
G. Follow Up
Untuk mencapai keberhasilan bantuan yang diberikan
memerlukan waktu cukup lama. Untuk itu perlu diadakan kerjasama dengan pihak
lain, yaitu BP, guru wali kelas dan juga guru pengajar. Melalui kegiatan tindak
lanjut dan pemberian bantuan diharAdministrasi Perkantoranan klien dengan cepat
dapat mengatasi masalahnya dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Adapun
kegiatan follow-up yang dapat dilakukan dalam praktek layanan bimbingan siswa
ini adalah:
·
Mengadakan wawancara dengan
klien tentang kegiatan yang telah dilakukan setelah mendapat bimbingan dan
kemungkinan masalah belajar yang sulit diatasi.
·
Mengadakan monitoring secara
berkelanjutan terhadap perkembangan dan keberhasilan pemecahan masalah serta
menumbuhkan kepercayaan diri pada klien yang akhirnya lebih mengarahkan klien
ke masa depan yang lebih mantap.
Adapun hal hasil pemantauan dan wawancara sementara
terhadap hasil bantuan yang dilakukan antara lain:
o
Klien
merasa lebih percaya diri dalam pergaulan.
o
Klien
berkeinginan merubah posisi tempat duduk yaitu diusahakan sedekat mungkin
dengan guru.
o
Meningkatnya
prestasi belajar dilihat dalam penerimaan pelajaran yang diberikan oleh guru
meskipun tidak semua mata pelajaran
o
Berusaha
mematuhi terhadap kegiatan yang telah diatur dalam setiap harinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan proses
layanan bimbingan yang penulis uraikan di atas, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Layanan bimbingan siswa mengandung
pengertian sebagai proses pemberian bantuan kepada siswa, agar siswa yang
bersangkutan mampu mengenali dirinya sendiri dengan kelebihan dan kekurangan
yang ada pada dirinya.
2. Tujuan layanan bimbingan secara khusus
untuk mengetahui latar belakang pribadi siswa dan memahami permasalahan yang
dihadapi siswa dengan jalan mengidentifikasi jenis, sifat, faktor penyebab dan
permasalahan yang dihadapi serta memberi bantuan agar siswa dapat memahami dan
mencari alternatif pemecahannya sendiri.
3. Proses layanan bimbingan ini melibatkan
berbagai pihak yang saling terkait yaitu guru, wali kelas, petugas BK, dan
teman-teman dari Rara Bunga.
4. Data yang benar dan akurat merupakan
sumbangan yang bermanfaat bagi pemberian layanan bimbingan siswa.
5. Pokok permasalahan yang dihadapi siswa
yang bernama Mustofa nur Aini antara lain:
a. Kurang memiliki motivasi untuk belajar dan
mengejar cita-cita yang pasti, sekolah dianggapnya hanya sebagai ajang untuk
berkumpul bersama teman-teman untuk menghilangkan kejenuhannya.
b. Cita-cita yang dimiliki kurang spesifik,
sehingga masih bingung dalam menentukan langkah ke depan.
c. Kurangnya dukungan orang tua.
d. Sering merasa rendah diri / minder,
pesimis, dan kurang memiliki keinginan untuk bisa lebih baik
e. Sering berteman dengan anak yang kurang
baik akhlaknya sehingga membuatnya ikut terpengaruh.
B. Saran
Saran-saran yang diberikan
dalam upaya perbaikan dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa yang
bernama Mustofa nur Aini adalah sebagai berikut:
1. Dalam kegiatan belajar di kelas hendaknya
mempunyai kesadaran bahwa pelajaran yang dihadapi sekarang berdampak positif di
masa yang akan datang.
2. Menentukan cita-cita yang lebih spesifik
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan serta tetap semangat menyongsong masa
depan dengan menggapai citai-cita, dan tetaplah semangat bekerja dan berusaha.
3. Hendaknya para guru dalam proses belajar
mengajar tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga difikirkan
bagaimana siswa dapat menerima, termotivasi dengan pelajaran yang sedang
diikutinya, mengaplikasikan mata pelajaran dengan kehidupan nyata
4. Hendaknya orang tua dapat memberikan
dorongan dan motifasi pada klien untuk bisa menyongsong masa depannya.
5. Hendaknya memilih teman bergaul yang baik
dan tidak mudah terpengaruh dengan teman yang kurang baik akhlaknya.
6. Kehidupan itu adalah anugerah Allah
Subhanahu Wata’ala maka jangan pernah pesimis dalam hidup, lakukan hal-hal yang
positif yang lebih bermakna.
No comments:
Post a Comment